Kamis, 14 Juli 2011

PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI


1.      Tujuan Percobaan
-          Mengetahui cara pembuatan media padat dari ekstrak toge
-          Dapat melakukan sterilisasi dari media yang sudah dibuat
2.      Alat yang digunakan dalam pembuatan media kultur adalah:
v  Autoklaf
v  Gelas kimia
v  Erlenmeyer
v  Tabung reaksi
v  Labu semprot
v  Pengaduk
v  Hot plate
3.      Bahan yang digunakan pada pembuatan media ini adalah:
v  Aquadest
v  Bakto agar
v  Ekstrak toge glukosa
v  Kapas
v  Aluminium foil
v  Kasa
v  Gunting
4.      Dasar teori
A.    Membuat media
Kelangsungan hidup organisme tergantung dari persediaan makanan yang cukup dan lingkungan yang memungkinkan untuk berkembangbiak.makanan yang komplek ini terdegradasi secara enzimatik menjadi zat- zat yang lebih sederhana.suatu larutan yang mengandung nutrisi-nutrisi ini disebut media kultur.secara fisik media kultur terbagi dalam tiga bagian,yaitu media cair(nutrient broth)media semi padat(nutrient agar).jika media cair dibubuhi agar-agar, akan terbentuk media padat atau semi padat tergantung dari  banyaknya agar-agar yang ditambahkan ke dalamnya.untuk membentuk media padat,penambahan agar 1,5-2%,sedangkan untuk media semi padat penambahan agar-agar kurang dari 1%.agar-agar mempunyai sifat dapat cair pada suhu 100ºC dan mulai beku pada suhu 40 ºC.sifat inilah yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme terutama yang dapat tumbuh pada suhu 37 ºC.tanpa mengalami pencairan.selain itu media agar mempunyai permukaan yang keras dan halus,sehingga dapat digunakan untuk teknik isolasi koloni.tujuan membuat media adalah untuk pemeliharaan kultur mikroorganisme sehingga bila diperlukan,selalu tersedia. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perilaku mikroba dapat digolongan dalam faktor intraseluler dan faktor ekstraselular. Faktor intraselular meliputi struktur, mekanisme, metabolisme, dan genetika. Sedangkan faktor ekstraselular meliputi kondisi lingkungan.
Adapun fase-fase pertumbuhan mikroba :
1.      Fasa stationer adalah fasa yang disebut fasa adaptasi/ lag phase. Pada saat ini mikroba lebih berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dan medium baru daripada tumbuh ataupun berkembang biak. Pada saat ini mikroba berusaha merombak materi-materi dalam medium agar dapat digunakan sebagai nutrisi untuk pertumbuhannya. Bila dalam medium ada komponen yang tidak dikenal mikroba, mikroba akan memproduksi enzim ekstraselular untuk merombak komponen tersebut. Fasa ini juga berlangsung seleksi. Hanya mikroba yang dapat mencerna nutrisi dalam medium untuk pertumbuhannya lah yang dapat bertahan hidup.
2.   Fasa pertumbuhan dipercepat adalah fasa dimana mikrioba sudah dapat menggunakan nutrisi dalam medium fermentasinya. Pada fasa ini mikroba banyak tumbuh dan membelah diri sehingga jumlahnya meningkat dengan cepat.
Laju pertumbuhan,               =          , meningkat mencapai nilai maksimummya
μ = laju pertumbuhan mikroba (sel/detik)
            X = jumlah mikroba hidup
3.   Fasa eksponensial adalah akhir fasa pertumbuhan dipercepat. Pada fasa ini laju
pertumbuhan tetap pada laju pertumbuhan maksimum (μmaks). Nilai μmaks ini ditentukan oleh konstanta jenuh/ saturasi substrat. Nilai μmaks untuk setiap mikroba juga tertentu pada masing-masing substrat.
4.   Fasa pertumbuhan diperlambat mulai pada akhir fasa eksponensial. Pertumbuhan
mikroba yang begitu cepat tidak diimbangi tersedianya nutrisi yang cukup. Jika   fermentasi dilakukan secara batch, dimana umpan nutrisi dimasukkan hanya pada
awal proses, pada waktu tertentu saat jumlah mikroba yang  mengkonsumsi nutrisi tersebut melebihi daya dukung nutrisi akan terjadi kekurangan nutrisi. Hal lain yang memperlambat pertumbuhan mikroba adalah terjadinya inhibisi ataupun represi yang terjadi karena terakumulasinya produk metabolit sekunder hasil aktifitas media mikroorganisme.
5.   Fasa kematian terjadi apabila nutrisi sudah benar-benar tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan mikroorganisme. Keadaan ini diperparah oleh akumulasi produk metabolit primer dan sekunder yang tidak dipanen sehingga terus menginhibisi ataupun merepresi pertumbuhan sel mikroorganisme. Selain itu umur sel juga sudah tua, sehingga pertahan sel terhadap lingkungan yang berbeda
dari kondisi biasanya juga berkurang.
Proses pertumbuhan mikroba merupakan proses yang memilik...........selanjutnya baca disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar