- Laboratorium Kimia Analis :
- Analisis Air Kristal
- Analisis Paduan AL-Zn
- Anlisis Kation Anion
- Angka Penyabunan
- Asam dan Basah
- Gravimetri
- Kesadahan Air
- Rekristalisasi
- Sublimasi
- Titrasi Asam dan Basa
- Titrasi Permanganometri
- Titrasi Pengendapan
- Laboratorium Kimia Instrumen
- Laboratorium Kimia Dasar
- Berat Jenis
- Berat Molekul
- Daya Oksidasi Relatif dari Halogen
- Gas dan Titik Nol Absolute
- Hukum Kekekalan Massa
- Hukum Kelipatan Berganda
- Kurva Titik Didih Air
- Penentuan Hasil Kali Kelarutan PbI2
- Penentuan Ketetapan Kesetimbangan Reaksi Kimia
- Penentuan Rumus Kimia
- Senyawa Kompleks
- Laboratorium Kimia Fisika
- Campuran Biner
- Destilasi
- Diagram Terner
- Hukum Hess
- Isoterm Freunlich
- Korosi
- Pengaruh Suhu pada Kecepatan Reaksi
- Persamaan Arhennius dan Aktivasi
- Reaksi H2O2 dengan HI
- Tegangan Permukaan
- Titik Leleh dan Titik Nyala
- Viskositas
- Laboratorium Kimia Lingkungan
- Laboratorium Bioproses
- Laboratorium Satuan Operasi 1
- Laboratorium Satuan operasi II
- Laboratorium Pengendalian Proses
Maaf,link Downloadnya Masih Dalam perbaikan
Selasa, 04 Oktober 2011
CONTOH LAPORAN LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
Selasa, 13 September 2011
Artikel PENGEMBANGAN DIRI YANG HARUS ANDA BACA
- Dari Tidak Bisa Menjadi Bisa
- Kumpulan Motivasi Pengembangan Diri
- Berfikir Benar,Berfikir Positif
- Minset Sukses
- 24 Prinsip Milyarder yang Dicerahkan
- Hakikat Kesabaran
- 50 Cara Cerdas Menggunakan Waktu
- Kata Inspiratif Mario Teguh
- Fikih Realistis
- 17 Kisah Penuh Hikmah
- Hidup Lebih Baik Dari Mimpi
- Manusia Ember Dan Manusia Pipa
- Sebab Mekarmu Hanya Sekali
- Buang Rasa Jenuh Anda
- Jenis Usaha
RELIGI
- Fakta Ilmiah Tentang Keharaman Babi
- Merenungi Ayat Inspirator
- Aku Menggugat Maka Aku Kian Beriman
- Aku Beriman maka Aku Bertanya
- Iblis Menggugat Tuhan
- Model Keluarga Muslim
- Budayakan Shalat Subuh Di masjid
- Shalat Ternyata Penormal Otak
- Bunda
- Kehancuran Bumi Tahun 2053
- Penciptaan Manusia
- Mengenal Kepribadian Seseorang
Jumat, 22 Juli 2011
Ebook
- BUKU Building a Home Distillation Apparatus
- BUKU BIOFUELS
- BUKU "DUA JAM ANDA TAHU TENTANG AIR BERSIH"
- BUKU BIOGAS (ENERGI TERBARUKAN)
- BANK SAMPAH
- Buku Kimia Terjemah
- BUKU BIOETANOL (ENERGI TERBARUKAN)
- BUKU BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA
- BUKU ENERGI DAN PERUBAHANNNYA
- BUKU PETNJUK TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK
- BUKU PERUBAHAN ZAT
- chemistry Fourth Edition-DavidL.NelsonMichaelM.Cox
- BUKU PHOTOSHOP
- BUKU SAKU PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK1
- BUKU PERRY EDISIKE 8
- BUKU KONSEP LARUTAN
- BUKU PENGANTAR KIMIA
- Chemistry Addressing Perceptionsin Chemical Education
- BUKU MATLAB KOMPUTASI
- BUKU PENGENALAN MATLAB
- biology flashplayer
- BUKU obertK.Murray Darryl K.Granner PeterA.Mayes Victor W
- BUKU KIMIA KEBAHAGIAAN ALGAZALI
- BUKU GULA KRISTAL RAFINASI
- BUKU Biochemistry Demystified
- BUKU BEGINNING CHEMISTRY THIRD EDOTION
- BUKU GLUKOSA DAN METABOLISME ENERGI
- BUKU Biochemistry ForDummies
- BUKU Wastewater Treatment Technologies Handbook
- Wastewater_Treatment_Technologies_Handbook.rar
- KAMUS KIMIA
- Energi Sekam Padi
- handbook_of_surface_and_colloid_chemistry.
- handout_reactor
- Handbook of NewTechnology
- Handbook_on_the_Toxicology_of_Metals
- BUKU TEKS KIMIA ANORGANIK TERJEMAHAN
- JOBSHEET TEKNIK PEMBENTUKAN LOGAM
- handbook bioetanol
- BUKU Understanding Chemistry INTERNATIONAL EDITION
- BUKU Physics Essentials Dummies
- BUKU ANALIS KIMIA TANAH TANAMAN PUPUK.pdf.html
- BUKU PENGENALAN ILMU KIMIA UNTUK KELAS X
- BUKU KIMIA ORGANIK JILID1
- BUKU Kelas_12_kimia_ari_harnanto
- BUKU kelas11_kimia_suwardi
- BUKU kelas11_kimia2_siti_poppy
- BUKU KIMIA ANALITIK UNTUK SMK
- BUKU KIMIA INDUSTRI JILID1
- BUKU KIMIA INDUSTRI JILID2
- BUKU kelas11_sma_kimia_budi_utami
- BUKU KIMIA INDUSTRI JILID3
- BUKU KIMIA KESEHATAN SMK
- BUKU kelas10_sma_kimia_irvan_permana
- BUKU BIOLOGI SMA 1
- BUKU kelas10_kimia_mengkaji_fenomena_alam_arifatun
- BUKU kelas10_sma_kimia_budi_utami_1
- BUKU FISIKA DASAR
- MODUL SERTIFIKASI KIMIA
- BUKU kelas12_kimia_program_ilmu_alam_budi_1
- BUKU kelas11_sma_memahami_kimia_irvan.pdf.html
- BUKU smk 10 Kimia Ratna JILID1
- REAKSI KIMIA
- Materi Kimia Animasi
- BUKU smk 11 Kimia Ratna JILID 2
- BUKU PETUNJUK SERTIFIKASI GURU
- BUKU KIMIA kelas-3-sma-teguh-pangajuanto.pdf.html
PERALATAN INDUSTRI PROSES (PIP)
1. Kristalisasi
2. Peralatan Industri proses
3. A. Penyimpanan Bahan
B. Transportasi Bahan
C. Peralatan Kontak Antar Fasa
D. Alat Pengkristal
E. Dryer
F. Alat Penukar Panas
Download materi Tersebut lengkap dalam bentuk Rar DISINI
2. Peralatan Industri proses
3. A. Penyimpanan Bahan
B. Transportasi Bahan
C. Peralatan Kontak Antar Fasa
D. Alat Pengkristal
E. Dryer
F. Alat Penukar Panas
Download materi Tersebut lengkap dalam bentuk Rar DISINI
SATUAN OPERASI 1 / AZAS TEKNIK KIMIA
1. Ayakan
2. Ayakan 2
3.filtrasi Cepat
4.Filtrasi 2
5.Jenis-Jenis Pemisahan Campuran
6.Sedimentasi
7.Makalah Filtrasi
8.Fluida Dinamis
9.Appendiks(Perhitungan Neraca Massa)
10.Steam Table
11.Proses Dengan Sistem Aliran Kompleks
12.Heat Capacity
13.Heat Formation
14.Neraca Massa
15. Destilasi
16.destilasi Sederhana
17.Transfer Gas
18.Transfer Massa
19. Densitas air
20.Hidrolisis
21.Pengeringan
2. Ayakan 2
3.filtrasi Cepat
4.Filtrasi 2
5.Jenis-Jenis Pemisahan Campuran
6.Sedimentasi
7.Makalah Filtrasi
8.Fluida Dinamis
9.Appendiks(Perhitungan Neraca Massa)
10.Steam Table
11.Proses Dengan Sistem Aliran Kompleks
12.Heat Capacity
13.Heat Formation
14.Neraca Massa
15. Destilasi
16.destilasi Sederhana
17.Transfer Gas
18.Transfer Massa
19. Densitas air
20.Hidrolisis
21.Pengeringan
Kamis, 21 Juli 2011
MANAJEMEN
1.Network Planning
2. Manajemen Operasional
3. manajemen industri
4.Manajemen Operasi dan Produksi
5. Manajemen Produksi
6. Makalah Dasar Manajemen
7. Dasar-Dasar Manjemen Desain
8. Dasar Manajemen produksi
9.Manajemen Industri.rar
10.Manajemen Industri II
11. Manajemen Industri I
12. Manajemen2
13. linear programming
2. Manajemen Operasional
3. manajemen industri
4.Manajemen Operasi dan Produksi
5. Manajemen Produksi
6. Makalah Dasar Manajemen
7. Dasar-Dasar Manjemen Desain
8. Dasar Manajemen produksi
9.Manajemen Industri.rar
10.Manajemen Industri II
11. Manajemen Industri I
12. Manajemen2
13. linear programming
Rabu, 20 Juli 2011
KIMIA ORGANIK
1.Hofman
2. kinetika dan katalis
3. mekanisme katalis
4. mekanisme reaksi kondensasi
5. METODE UNTUK MEMPELAJARI PARTISIPASI, PARTISIPASI MELALUI GUGUS
6. ORGANOLITIUM NEW
7. Penataan ulang pinakol, fries, dienon-fenol
8. PENATAAN ULANG WITTIG
9. PARTISIPASI SENYAWA HALOGEN DAN SIKLOPROPANA
10.Reaksi darsen
11. KIMIA ORGANIK SINTESIS
DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA DISINI
12.KIMIA ORGANIK PPT disini
2. kinetika dan katalis
3. mekanisme katalis
4. mekanisme reaksi kondensasi
5. METODE UNTUK MEMPELAJARI PARTISIPASI, PARTISIPASI MELALUI GUGUS
6. ORGANOLITIUM NEW
7. Penataan ulang pinakol, fries, dienon-fenol
8. PENATAAN ULANG WITTIG
9. PARTISIPASI SENYAWA HALOGEN DAN SIKLOPROPANA
10.Reaksi darsen
11. KIMIA ORGANIK SINTESIS
DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA DISINI
12.KIMIA ORGANIK PPT disini
Kamis, 14 Juli 2011
tugas kelapa sawit
PROSES PRODUKSI BIOETANOL DARI TANDAN KOSONG
KELAPA SAWIT DENGAN HOT-COMPRESSED-WATER
Suyanto*)
Balai Pengkajian Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Kawasan Puspiptek Gedung 630, Serpong, Tangerang, 15314, Telp/Fax: (021)7563120
Abstrak
Biomasa lignoselulosa seperti tandan kosong kelapa sawit yang merupakan limbah padat dari pabrik
minyak kelapa sawit adalah sangat melimpah dan berpotensial untuk digunakan sebagai bahan baku
dalam memproduksi bioetanol. Penggunaaan asam pada pengolahan awal dalam proses produksi
bioetanol dari bahan baku lignoselulosa mempunyai banyak kekurangan, sehingga dilakukan kajian
proses pengolahan awal dengan hot-compresed-water untuk menurunkan efek negatif pada proses,
lingkungan dan peralatan. Telah dilakukan proses pengolahan awal dari tandan kosong kelapa sawit
dengan menggunakan berbagai temperatur pada hot-compressed-water. Pada temperatur 220oC
dalam waktu 30 menit dan sakarifikasi menggunakan accremonium cellulase & optimash BG serta
fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae IR-2 didapatkan 0,12 ml/g bioethanol.
Kata kunci: bioetanol; hot-compressed-water; tandan kosong kelapa sawit.
Pendahuluan
Pada akhir-akhir ini sumber energi dari biomasa lignoselulosa mendapat perhatian khusus sebagai sumber
alternatif bahan baku pembuatan bioetanol yang merupakan generasi kedua, dimana sebelumnya adalah bahan
baku yang bersumber dari pati-patian, jagung dan tebu. Disisi lain Indonesia mempunyai sumber biomasa
lignoselulosa yang melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal yaitu tandan kosong kelapa sawit yang
merupakan limbah padat dari proses pengolahan minyak kelapa sawit. Pada saat ini pemanfaatan tandan kosong
kelapa sawit antara lain digunakan sebagai kompos (Thambirajah, J.J. et. al. 1995) dan pembuatan pulp (Rodriguez,
A. et. al., 2008). Namun demikian tandan kosong kelapa sawit masih sangat melimpah karena Indonesia merupakan
produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, sehingga biomasa ini sangat potensial sebagai bahan baku produksi
bioetanol untuk digunakan sumber energi alternatif dilihat dari jumlah tandan kosong kelapa sawit dan potensi
kandungan gula dalam bentuk selulosa dan hemiselulosa yang dapat dikonversi menjadi bioetanol melalui proses
fermentasi.
Studi tentang pengkonversian biomasa lignoselulosa untuk menjadi gula yang siap digunakan untuk
fermentasi dalam produksi bioetanol sebagai energi alternatif dapat dikelompokkan menjadi tiga proses, yaitu proses
pengolahan awal biomasa lignocellulosa, proses sakarifikasi dengan enzim dan proses fermentasi (Moisier. N., et .al.,
2005). Biaya produksi bioetanol dari biomasa lignoselulosa dengan menggunakan sakarifikasi menggunakan enzim
masih terlalu mahal jika dibandingkan dengan teknologi yang sudah ada (Sun, Y. dan Cheng, J., 2002). Pemilihan
proses pengolahan awal dari biomasa lignoselulosa merupakan faktor utama untuk menekan biaya sakarifikasi
dengan enzim (Wyman, C.E., et. al., 2005).
Tujuan dari proses pengolahan awal adalah untuk menghilangkan hambatan dalam proses hidrolisis yang
timbul pada proses kimia seperti asam, basa atau pelarut organik, walaupun didalam segi biaya produksi lebih murah
tetapi bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan korosi pada reaktor dan membutuhkan tenaga serta biaya
dalam menetralisir untuk mengurangi dampak limbah yang dihasilkan (Lynd, L.R. et.al. (1996); Palmqvist, E. dan
Han-Hagerdal, B., 2000).
Hot-compressed-water adalah salah satu proses pengolahan awal yang efektif sebelum dilakukan sakarifikasi
dengan enzim pada kayu keras dan limbah agroindustri (Moisier, N., et .al. 2005; Yang, B. dan Wyman, C.E., 2004;
Laser, M., 2002). Namun demikian masing-masing biomasa mempunyai karakteristik berbeda antara lain kandungan
lignin, hemiselulosa dan selulosa serta kandungan ekstraktif lainnya.
Dalam makalah ini, dilaporkan pengaruh dari perlakuan hot-compressed-water pada tandan kosong kelapa
sawit dalam sakarifikasi enzim dan fermentasi gula yang dihasilkan menjadi bioetanol. Optimasi dari temperatur
hot-compressed-water digunakan sebagai acuan untuk mengefektifkan.............selanjutnya download disini
KELAPA SAWIT DENGAN HOT-COMPRESSED-WATER
Suyanto*)
Balai Pengkajian Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Kawasan Puspiptek Gedung 630, Serpong, Tangerang, 15314, Telp/Fax: (021)7563120
Abstrak
Biomasa lignoselulosa seperti tandan kosong kelapa sawit yang merupakan limbah padat dari pabrik
minyak kelapa sawit adalah sangat melimpah dan berpotensial untuk digunakan sebagai bahan baku
dalam memproduksi bioetanol. Penggunaaan asam pada pengolahan awal dalam proses produksi
bioetanol dari bahan baku lignoselulosa mempunyai banyak kekurangan, sehingga dilakukan kajian
proses pengolahan awal dengan hot-compresed-water untuk menurunkan efek negatif pada proses,
lingkungan dan peralatan. Telah dilakukan proses pengolahan awal dari tandan kosong kelapa sawit
dengan menggunakan berbagai temperatur pada hot-compressed-water. Pada temperatur 220oC
dalam waktu 30 menit dan sakarifikasi menggunakan accremonium cellulase & optimash BG serta
fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae IR-2 didapatkan 0,12 ml/g bioethanol.
Kata kunci: bioetanol; hot-compressed-water; tandan kosong kelapa sawit.
Pendahuluan
Pada akhir-akhir ini sumber energi dari biomasa lignoselulosa mendapat perhatian khusus sebagai sumber
alternatif bahan baku pembuatan bioetanol yang merupakan generasi kedua, dimana sebelumnya adalah bahan
baku yang bersumber dari pati-patian, jagung dan tebu. Disisi lain Indonesia mempunyai sumber biomasa
lignoselulosa yang melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal yaitu tandan kosong kelapa sawit yang
merupakan limbah padat dari proses pengolahan minyak kelapa sawit. Pada saat ini pemanfaatan tandan kosong
kelapa sawit antara lain digunakan sebagai kompos (Thambirajah, J.J. et. al. 1995) dan pembuatan pulp (Rodriguez,
A. et. al., 2008). Namun demikian tandan kosong kelapa sawit masih sangat melimpah karena Indonesia merupakan
produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, sehingga biomasa ini sangat potensial sebagai bahan baku produksi
bioetanol untuk digunakan sumber energi alternatif dilihat dari jumlah tandan kosong kelapa sawit dan potensi
kandungan gula dalam bentuk selulosa dan hemiselulosa yang dapat dikonversi menjadi bioetanol melalui proses
fermentasi.
Studi tentang pengkonversian biomasa lignoselulosa untuk menjadi gula yang siap digunakan untuk
fermentasi dalam produksi bioetanol sebagai energi alternatif dapat dikelompokkan menjadi tiga proses, yaitu proses
pengolahan awal biomasa lignocellulosa, proses sakarifikasi dengan enzim dan proses fermentasi (Moisier. N., et .al.,
2005). Biaya produksi bioetanol dari biomasa lignoselulosa dengan menggunakan sakarifikasi menggunakan enzim
masih terlalu mahal jika dibandingkan dengan teknologi yang sudah ada (Sun, Y. dan Cheng, J., 2002). Pemilihan
proses pengolahan awal dari biomasa lignoselulosa merupakan faktor utama untuk menekan biaya sakarifikasi
dengan enzim (Wyman, C.E., et. al., 2005).
Tujuan dari proses pengolahan awal adalah untuk menghilangkan hambatan dalam proses hidrolisis yang
timbul pada proses kimia seperti asam, basa atau pelarut organik, walaupun didalam segi biaya produksi lebih murah
tetapi bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan korosi pada reaktor dan membutuhkan tenaga serta biaya
dalam menetralisir untuk mengurangi dampak limbah yang dihasilkan (Lynd, L.R. et.al. (1996); Palmqvist, E. dan
Han-Hagerdal, B., 2000).
Hot-compressed-water adalah salah satu proses pengolahan awal yang efektif sebelum dilakukan sakarifikasi
dengan enzim pada kayu keras dan limbah agroindustri (Moisier, N., et .al. 2005; Yang, B. dan Wyman, C.E., 2004;
Laser, M., 2002). Namun demikian masing-masing biomasa mempunyai karakteristik berbeda antara lain kandungan
lignin, hemiselulosa dan selulosa serta kandungan ekstraktif lainnya.
Dalam makalah ini, dilaporkan pengaruh dari perlakuan hot-compressed-water pada tandan kosong kelapa
sawit dalam sakarifikasi enzim dan fermentasi gula yang dihasilkan menjadi bioetanol. Optimasi dari temperatur
hot-compressed-water digunakan sebagai acuan untuk mengefektifkan.............selanjutnya download disini
teknik reaksi kimia
MATERI
1. Reaksi Katalitis Heterogen
Mekanisme reaksi katalitis
Sifat Sifat-sifat fisik dari katalis
Kinetika reaksi katalitis heterogen
Menentukan persamaan kecepatan reaksi
katalitis
2. Reaksi Heterogen Non Katalitis
Macam Macam-macam reaksi heterogen
Persamaan kecepatan untuk reaksi heterogen
3. Reaksi Gas Gas-Padat
4. Reaksi Gas Gas-Cair........selanjutnya download disini
1. Reaksi Katalitis Heterogen
Mekanisme reaksi katalitis
Sifat Sifat-sifat fisik dari katalis
Kinetika reaksi katalitis heterogen
Menentukan persamaan kecepatan reaksi
katalitis
2. Reaksi Heterogen Non Katalitis
Macam Macam-macam reaksi heterogen
Persamaan kecepatan untuk reaksi heterogen
3. Reaksi Gas Gas-Padat
4. Reaksi Gas Gas-Cair........selanjutnya download disini
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
1. Tujuan Percobaan
- Mengetahui cara pembuatan media padat dari ekstrak toge
- Dapat melakukan sterilisasi dari media yang sudah dibuat
2. Alat yang digunakan dalam pembuatan media kultur adalah:
v Autoklaf
v Gelas kimia
v Erlenmeyer
v Tabung reaksi
v Labu semprot
v Pengaduk
v Hot plate
3. Bahan yang digunakan pada pembuatan media ini adalah:
v Aquadest
v Bakto agar
v Ekstrak toge glukosa
v Kapas
v Aluminium foil
v Kasa
v Gunting
4. Dasar teori
A. Membuat media
Kelangsungan hidup organisme tergantung dari persediaan makanan yang cukup dan lingkungan yang memungkinkan untuk berkembangbiak.makanan yang komplek ini terdegradasi secara enzimatik menjadi zat- zat yang lebih sederhana.suatu larutan yang mengandung nutrisi-nutrisi ini disebut media kultur.secara fisik media kultur terbagi dalam tiga bagian,yaitu media cair(nutrient broth)media semi padat(nutrient agar).jika media cair dibubuhi agar-agar, akan terbentuk media padat atau semi padat tergantung dari banyaknya agar-agar yang ditambahkan ke dalamnya.untuk membentuk media padat,penambahan agar 1,5-2%,sedangkan untuk media semi padat penambahan agar-agar kurang dari 1%.agar-agar mempunyai sifat dapat cair pada suhu 100ºC dan mulai beku pada suhu 40 ºC.sifat inilah yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme terutama yang dapat tumbuh pada suhu 37 ºC.tanpa mengalami pencairan.selain itu media agar mempunyai permukaan yang keras dan halus,sehingga dapat digunakan untuk teknik isolasi koloni.tujuan membuat media adalah untuk pemeliharaan kultur mikroorganisme sehingga bila diperlukan,selalu tersedia. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perilaku mikroba dapat digolongan dalam faktor intraseluler dan faktor ekstraselular. Faktor intraselular meliputi struktur, mekanisme, metabolisme, dan genetika. Sedangkan faktor ekstraselular meliputi kondisi lingkungan.
Adapun fase-fase pertumbuhan mikroba :
1. Fasa stationer adalah fasa yang disebut fasa adaptasi/ lag phase. Pada saat ini mikroba lebih berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dan medium baru daripada tumbuh ataupun berkembang biak. Pada saat ini mikroba berusaha merombak materi-materi dalam medium agar dapat digunakan sebagai nutrisi untuk pertumbuhannya. Bila dalam medium ada komponen yang tidak dikenal mikroba, mikroba akan memproduksi enzim ekstraselular untuk merombak komponen tersebut. Fasa ini juga berlangsung seleksi. Hanya mikroba yang dapat mencerna nutrisi dalam medium untuk pertumbuhannya lah yang dapat bertahan hidup.
2. Fasa pertumbuhan dipercepat adalah fasa dimana mikrioba sudah dapat menggunakan nutrisi dalam medium fermentasinya. Pada fasa ini mikroba banyak tumbuh dan membelah diri sehingga jumlahnya meningkat dengan cepat.
Laju pertumbuhan, = , meningkat mencapai nilai maksimummya
μ = laju pertumbuhan mikroba (sel/detik)
X = jumlah mikroba hidup
3. Fasa eksponensial adalah akhir fasa pertumbuhan dipercepat. Pada fasa ini laju
pertumbuhan tetap pada laju pertumbuhan maksimum (μmaks). Nilai μmaks ini ditentukan oleh konstanta jenuh/ saturasi substrat. Nilai μmaks untuk setiap mikroba juga tertentu pada masing-masing substrat.
4. Fasa pertumbuhan diperlambat mulai pada akhir fasa eksponensial. Pertumbuhan
mikroba yang begitu cepat tidak diimbangi tersedianya nutrisi yang cukup. Jika fermentasi dilakukan secara batch, dimana umpan nutrisi dimasukkan hanya pada
awal proses, pada waktu tertentu saat jumlah mikroba yang mengkonsumsi nutrisi tersebut melebihi daya dukung nutrisi akan terjadi kekurangan nutrisi. Hal lain yang memperlambat pertumbuhan mikroba adalah terjadinya inhibisi ataupun represi yang terjadi karena terakumulasinya produk metabolit sekunder hasil aktifitas media mikroorganisme.
5. Fasa kematian terjadi apabila nutrisi sudah benar-benar tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan mikroorganisme. Keadaan ini diperparah oleh akumulasi produk metabolit primer dan sekunder yang tidak dipanen sehingga terus menginhibisi ataupun merepresi pertumbuhan sel mikroorganisme. Selain itu umur sel juga sudah tua, sehingga pertahan sel terhadap lingkungan yang berbeda
dari kondisi biasanya juga berkurang.
Proses pertumbuhan mikroba merupakan proses yang memilik...........selanjutnya baca disini
STERILISASI
• DEFINISI
Sterilisasi Umum : proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan
atau benda dari semua bentuk kehidupan.
Sterilisasi dalam Budidaya Pakan Alami : upaya membebaskan
peralatan dan media dari organisme termasuk plankton yang tidak
dikehendaki
• KEPETINGAN
• PENGGOLONGAN berdasar JENIS...............selanjutnya disini
• DEFINISI
Sterilisasi Umum : proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan
atau benda dari semua bentuk kehidupan.
Sterilisasi dalam Budidaya Pakan Alami : upaya membebaskan
peralatan dan media dari organisme termasuk plankton yang tidak
dikehendaki
• KEPETINGAN
• PENGGOLONGAN berdasar JENIS...............selanjutnya disini
Perhitungan Buffle
Operasional Fermentor
Fermentor yang digunakan dalam percobaan ini adalah Fermentor Drive Assembly New Brunswick Scientific Co. Inc. Berikut adalah spesifikasi dari fermentor yang digunakan dalam percobaan.
· Volume efektif fermentor = 0.01 m3 ,
· Tinggi fermentor = 0.4445 m,
· Panjang baffle = 0.02 m,
· Diameter blade = 0.075 m,
· Diameter tabung fermentor = 0.20955 m,
· Jarak antar blade = 0.075 m.
· Tinggi efektif = 0.3 m.
· Kt (konstanta Impeller untuk aliran turbulen,) = 6.3 à untuk jenis blade turbine, 6 flat blade, vanes disc (Reynold, 1982 hal-39).
· Ga (laju aliran udara yang dialirkan ke dalam fermentor) = 5000 cc/menit atau 0.17644 ft3/menit.
· Kedalaman diffuser (h) = 0.984 m.
Percobaan yang dilakukan dilaboratorium menggunakan fermentor dengan berbagai variasi suhu dan kecepatan pengadukan, serta penambahan udara sebesar 5x1000 cc/menit. Untuk memudahkan dalam mengaplikasikan hasil penelitian dilaboratorium maka perlu dilakukan perhitungan gradien kecepatan dari variasi kecepatan pengadukan yang dilakukan di laboratorium.
Persamaan untuk gradien kecepatan adalah (Reynold, 1982 hal-32):
Dimana :
G = gradien kecepatan (1/sec);
W= daya yang diberikan pada air per uni..........selanjutnya disini
koligatif 1
..............................................................
Dari Peta konsep yang terlukiskan diatas maka akan dibuat ringkasan materi sebagai berikut :
LARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.
Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut.
Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan dibedakan dalam dua macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan ini dibedakan atas :
1. ELEKTROLIT KUAT
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
2. ELEKTROLIT LEMAH
Langganan:
Postingan (Atom)